Hubungan emosional dengan orang tua terutama ibu terbukti mempengaruhi risiko obesitas atau kegemukan pada anak. Menurut penelitian terbaru, anak yang sering tak akur dengan ibunya 2 kali lebih rentan mengalami kegemukan saat remaja.
Penelitian yang baru akan dipublikasikan dalam Journal of Paediatric bulan depan itu menyebutkan, anak yang tidak akur dengan ibunya memiliki risiko obesitas sebesar 26,1 persen saat berusia 15 tahun. Anak yang akur dengan ibunya juga tetap berisiko, namun angkanya hanya 13 persen.
Prof Sarah Anderson dari Ohio State University yang memimpin penelitian ini mengatakan, hubungan emosional antara ibu dan anak dapat mempengaruhi pola makan secara tidak langsung. Ibu yang tidak dekat dengan anaknya cenderung sulit mengajari anaknya cara mengelola stres, sehingga pola makan lebih tidak terkontrol.
"Obesitas di masa kecil sangat mungkin bisa dicegah dengan cara memperbaiki hubungan emosional antara ibu dan anak, daripada hanya berfokus pada asupan makanannya saja," kata Prof Anderson dalam seperti
dikutip dari Dailymail, Selasa (27/12/2011).
Menurut Prof Anderson, kemampuan anak dalam mengelola stres tidak hanya mempengaruhi pola makan tetapi juga pola tidurnya. Anak yang gampang stres cenderung susah tidur, lalu metabolisme di dalam tubuhnya terganggu dan menjadi lebih mudah gemuk.
Ibu dan anak yang jarang atau tidak pernah akur dinilai memiliki hubungan emosional yang buruk. Hasil penelitian ini membuktikan, faktor ini tidak hanya memberi pengaruh psikologis pada anak tetapi juga pengaruh fisik karena berkaitan dengan risiko kegemukan.
Bagi anak, obesitas atau kegemukan juga berhubungan dengan risiko penyakit lain seperti diabetes serta gangguan jantung dan pembuluh darah. Berbagai risiko tersebut bisa dikurangi dengan mengatur pola makan, mengelola stres dan rajin berolahraga.
sumber : health.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar