Hari Anak Nasional (HAN)
ditetapkan pada tanggal 23 Juli sesuai dengan Keputusan Presiden RI
Nomor 44 tahun 1984, sebagai bukti dukungan upaya pemenuhan hak anak
yang peringatannya dilaksanakan setiap tahun. Dalam
Kerangka acuan Dasawarsa Anak Indonesia 2007-2017, tema sentral HAN
tahun 2012 adalah “Bersatu Mewujudkan Indonesia Ramah Anak” dengan
subtema ”Saya Anak Indonesia Beriman, Jujur, Cerdas, Sehat, Berahlak
Mulia dan Berprestasi”
Sebagai wujud partisipasi
Kementerian Kesehatan RI menyelenggarakan rangkaian peringatan Hari
Anak Nasional tahun 2012 melalui berbagai kegiatan seminar yang salah
satunya pada hari kamis tanggal 12 Juli 2012 yaitu Seminar Sehari “Stimulasi Perkembangan Anak Melalui Permainan” yang dilaksanakan di Auditorium Siwabessy Kemkes RI.
Mengapa seminar judulnya seperti diatas?...................karena dalam 10 tahun terakhir, permainan elektronik atau yang kita sering sebut dengan game offline maupun game online
marak berkembang dengan pesatnya. Berbagai tema permainan yang
ditawarkan, yang membuat anak dan juga orang tua tertarik. Secara tidak
disadari, kebiasaan bermain game offline/online ini
menimbulkan kelelahan mata dan kelelahan fisik yang dapat juga
mempengaruhi kehidupan sosial dan terkadang mempengaruhi kejiwaan.
Pengaruh game offline/online dapat meningkatkan kadar emosi dan
agresivitas anak sehingga anak cenderung sulit mengendalikan emosi yang
masih labil, mereka akan sulit untuk mengendalikan amarah dan cenderung
akan mudah putus asa jika mereka mengalami kegagalan. Selain itu juga
berdampak pada kesehatan karena membuat anak kurang bergerak sehingga
rentan terhadap kegemukan dan penyakit kronis.
Peserta
seminar yang hadir meliputi para pejabat eselon 1 dan 2 di lingkungan
Kemkes atau yang mewakili, pejabat lintas sektor terkait kesehatan anak,
perwakilan dari organisasi profesi, perwakilan dari lembaga mitra,
pengelola program kesehatan anak wilayah DKI, dan Dharma Wanita Kemkes.
Setelah
para peserta seminar hadir sesuai jadwal yang ditetapkan, maka seminar
yang di MC oleh Ayu Diah Pasha (seorang artis wanita yang kita kenal
sering main di sinetron salah satu tv swasta nasional) memulai acara
dengan penampilan oleh Glen menyanyikan lagu “Tanah Airku” dan “Rayuan
Pulau Kelapa” oleh Hinsa.
Selanjutnya
laporan dari panitia penyelenggara disampaikan oleh dr. Hj. Eni
Gustina, MPH (Kasubdit Bina Kelangsungan Hidup Anak Balita dan
Prasekolah Direktorat Bina Kesehatan Anak) dan sambutan Ketua Dharma
Wanita Persatuan Unit Kementerian Kesehatan.
Pada
seminar hari pertama ini, dr. Nafsiah Mboi, Sp. A, MPH selaku Menkes RI
berhalangan hadir untuk membuka acara sehingga diwakili oleh dr. Kirana
Pritasari, MQIH (Direktur Bina Kesehatan Anak).
Berikutnya
paparan oleh para narasumber yang dilanjutkan dengan diskusi.
Narasumber pertama adalah Dr. dr. Kusnandi Rusmil, Sp. A(K), MM adalah
pakar tumbuh kembang dari Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang Ikatan
Dokter Anak Indonesia dengan judul “Mewujudkan Optimalisasi Tumbuh
Kembang” dan kemudian dilanjutkan oleh Dr. dr. Tjhin Wiguna, Sp. KJ(K)
adalah psikiatri anak dari Divisi Psikiatri Anak dan Remaja Departemen
Ilmu Kesehatan Jiwa FK UI/RSCM dengan judul“Optimalisasi Kecerdasan Anak
Melalui Bermain”, sedangkan sebagai moderatornya adalah A. Kasandra
Putranto (psikolog)
Berikut beberapa hal penting yang dapat disimpulkan dari seminar ini antara lain........
Bagi
anak-anak, bermain bukan hanya sebuah kesenangan, tapi juga merupakan
kebutuhan penting bagi mereka. Lewat bermain, anak-anak mengasah bakat
yang terpendam serta menambah pengetahuan mereka tentang lingkungan
sekitarnya. Permainan yang mendidik (edukatif) untuk anak-anak
sebenarnya tidak perlu mahal, tidak harus selalu dikaitkan dengan
barang-barang elektronik seperti: komputer, video game, atau mainan yang
menggunakan remote control, orang tua dapat memanfaatkan bahan-bahan yang ada disekitar untuk menciptakan permainan edukatif ini.
Dalam
masa pertumbuhan anak, yang dibutuhkan adalah bermain dan sekaligus
belajar, karena permainan anak diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan,
membentuk fisik, melatih sosialisasi dan membentuk kepribadian. Mainan
anak dapat menstimulus dan mengembangkan aspek kognitif, psikologis dan
sosial emosional, meliputi ; sensorik, motorik halus, pemahaman bahasa,
dan sosial emosi.
Perhatian pada masa anak usia dini sangat penting mengingat pada masa ini adalah Golden Period atau masa emas, window opportunity atau jendela kesempatan namun juga critical period
atau masa kritis, artinya plastisitas otak anak pada masa ini mempunyai
sisi positif dan sisi negatif. Sisi positif otak pada masa ini lebih
terbuka untuk proses pembelajaran dan pengkayaan, namun sisi negatifnya
lebih peka terhadap lingkungan utamanya lingkungan yang tidak mendukung
seperti asupan gizi yang tidak adekuat, tidak mendapatkan pelayanan
kesehatan yang memadai, kurang stimulasi serta lingkungan sekitar yang
tidak kondusif juga akan berakibat negatif pada perkembangan psikologis
anak.
Untuk
memaksimalkan potensi anak perlu pengetahuan dan kesadaran dari
keluarga dan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan anak akan gizi, upaya
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan stimulasi pertumbuhan dan
perkembangan. Kesiapan orang tua untuk memenuhi kebutuhan anak akan
pendidikan juga tidak kalah penting. Oleh karenanya perlu peran dari
semua pihak tanpa kecuali untuk mempersiapkan orang tua tidak hanya siap
dari usia, mental, materi, namun tidak kalah pentingnya menyadari dan
melaksanakan arti aktualisasi dari orang tua.
Kebutuhan
anak akan stimulasi perkembangan dan kelainan pertumbuhan perkembangan
semakin marak dibicarakan, mengingat semakin banyak kasus yang ditemukan
dan menyangkut semua golongan. Namun kerapkali kita dihadapkan pada
kasus-kasus yang sudah terlambat bahkan sangat terlambat, yang tentunya
berdampak negatif terhadap masa depan anak, beban bagi orang tua dan
juga hilangnya potensi tenaga kerja dimasa yang akan datang. Perlu
dipahami bahwa semakin dini terdeteksi dan intervensi yang dilakukan
pada banyak kasus gangguan pertumbuhan perkembangan hasilnya akan
semakin maksimal.
Stimulasi
adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0 – 6 tahun agar
anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Setiap anak perlu mendapat
stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan.
Stimulasi tumbuh kembang anak dapat dilakukan oleh ibu, ayah, pengganti
orang tua/pengasuh anak, anggota keluarga lain atau kelompok masyarakat
di lingkungan rumah tangga dan dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk
melaksanakan stimulasi diperlukan alat permainan edukatif sesuai dengan
tahapan usia anak. Saat ini banyak permainan yang ada di sekitar anak
yang belum tentu mendukung stimulasi anak bahkan mungkin justru
menghambat perkembangan anak. Berkaitan dengan hal tersebut perlu
kiranya untuk meningkatkan pengetahuan dan peran aktif orang tua,
keluarga dan masyarakat akan perlunya stimulasi perkembangan anak
melalui permainan serta memilih permainan yang mendukung perkembangan
anak.
Salah satu upaya terkait dengan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan, Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan profesi & stakeholder
melaksanakan pelayanan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh
Kembang (SDIDTK) Anak di tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Program ini
bertujuan untuk melakukan deteksi dini pada Pertumbuhan dan Perkembangan
seperti kelambatan perkembangan, gangguan daya lihat dan daya dengar,
Gangguan mental emosional, Autisme, Hiperaktivitas dan gangguan
pemusatan perhatian.
Setelah
selesai paparan, para narasumber memberikan beberapa pertanyaan kepada
peserta seminar yang juga menguji apakah peserta seminar menyimak apa
yang disampaikan dan memberikan hadiah bagi yang mampu menjawab dengan
benar. Para narasumber juga mendapatkan plakat penghargaan dari panitia
sebagai tanda terimakasih atas upaya meningkatkan pengetahuan keluarga
dan masyarakat akan perlunya stimulasi perkembangan anak melalui
permainan dan meningkatkan peran aktif orang tua, pengasuh dan anggota
keluarga serta masyarakat dalam memilih permainan anak yang berpengaruh
positif bagi perkembangan anak.
Akhirnya seminar ditutup dengan hiburan lagu “Laskar Pelangi” dari 3 kakak beradik dan pembagian doorprize bagi yang beruntung serta foto bareng artis (bagi yang narsis foto....).....selamat
Hari Anak Nasional tahun 2012, semoga anak kita kelak mampu berperan
optimal dalam kehidupan keluarga, masyarakat dan berbangsa....Amin.....
(drg. R. Edi Setiawan, MKM/Staf Subdit Bina Kelangsungan Hidup Anak Balita dan Prasekolah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar