Sydney, Banyak keluarga dari Australia yang berbondong-bondong pergi ke Asia. Bukan untuk liburan semata, namun untuk menentukan jenis kelamin bayinya.
Di beberapa tempat di Asia, ada teknik In Vitro Fertilization (IVF) atau program bayi tabung yang menggunakan pre-implantation genetic diagnosis (PGD). Ini adalah metode diagnosis untuk mengetahui kondisi genetika menjelang proses kehamilan. Di Australia metode ini dilarang karena alasan etika.
Dikutip dari Gold Coast Bulletin, rupanya banyak keluarga di Australia yang rela merogoh kocek setidaknya 15.000 dollar Australia atau lebih dari Rp 15 juta demi bisa memilih jenis kelamin bayinya.
Menurut Cassandra Italia dari perusahaan pariwisata medis Global Health Medicine ada permintaan luar biasa untuk 'menyeimbangkan keluarga', istilah yang dipakai untuk memilih jenis kelamin bayi. Apalagi klinik kesuburan di Thailand menawarkan program tersebut.
"Ada peningkatan sekitar 30 persen per tahun," kata Cassandra di Prancis pada pekan ini.
Dia menuturkan pada 2011 pihaknya mengirimkan 72 pasangan Australia, sedangkan pada 2012 ada 106 pasangan yang dikirimkan untuk kegiatan 'menyeimbangkan keluarga'. Menurut Cassandra, kliennya tidak memilih jenis kelamin bayi hanya berdasarkan keinginan orang tua semata.
"Klien kami umumnya keluarga di mana ada satu jenis kelamin dominan," katanya.
"Dalam satu kasus misalnya sang ibu memiliki seorang anak laki-laki dari pasangan sebelumnya, dan kemudian dia punya lima anak perempuan dengan pasangan kedua. Lalu mereka benar-benar ingin memiliki anak laki-laki dan mencoba perawatan ini. Setelah menjalani dua kali perawatan akhirnya memiliki anak laki-laki," tutur Cassandra.
Dipaparkan dia, metode tersebut hampir 100 persen akurat. Metode dilakukan dengan cara melakukan ekstraksi sel telur ibu dan menyuburkannya dengan sperma ayah. Embrio kemudian disaring untuk menentukan apakah ada dua kromosom X yang menunjukkan jenis kelamin perempuan, atau satu X dan satu Y yang mengindikasikan jenis kelamin laki-laki. Nah, jenis kelamin yang dipilih kemudian ditanam ke rahim sang ibu.
http://health.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar