Selasa, 21 Mei 2013

4 Cara untuk Menghindari Penumpukan Mainan Anak




Jakarta - Tidak sedikit orangtua yang suka membelikan anak-anaknya mainan. Mainan tersebut akan makin bertambah jumlahnya ketika anak baru saja merayakan ulang tahun. Alhasil mainan si kecil pun makin lama semakin banyak dan menumpuk.

Jika rumah Anda cukup besar, jumlah mainan anak yang banyak ini biasanya tidak akan terlalu lihat karena bisa ditaruh di satu ruangan sendiri. Tapi kalau rumah tidak terlalu luas, menumpuknya mainan tentu bisa mengurangi keindahan dan kerapian rumah.

Bukan hanya soal keindahan rumah saja yang berpengaruh ketika mainan anak menumpuk. Menurut pimpinan Adele & Dale Young Child Development Laboratory, Utah State University, Shelley Lindauer, Ph.D., mainan yang menumpuk bisa membuat anak-anak berpikir bahwa semua hal itu bisa tergantikan dan tidak ada yang berharga. Anak jadi tidak bisa belajar bersyukur pada apa yang dimilikinya dan merasa bertanggungjawab untuk merawat mainan-mainannya.

Bagaimana agar mainan anak tidak menumpuk, sementara Anda kerap mengabulkan permintaan si kecil untuk membeli mainan baru? Dua cara yang dapat dicoba adalah dengan mengurangi jumlah mainan itu dan mengurangi penumpukan mainan tersebut.

Untuk mengurangi jumlah mainan Anda bisa mencoba:

1. Sumbangkan
Anak bisa belajar untuk mensyukuri apa yang dimilikinya saat dia membantu orang lain yang kurang mampu. Salah satu cara membantu anak belajar bersyukur adalah dengan mendorongnya untuk menyumbangkan mainan-mainan yang masih layak. Sebelum meminta anak menyumbangkan mainan, ajak dulu mereka melihat kondisi anak-anak lain yang tidak mampu seperti di panti asuhan. Biasanya anak akan tergerak hatinya untuk menolong teman-temannya.

2. Hadiah Non Mainan
Ketika anak berulang tahun atau tiba hari Natal, usahakan Anda dan anggota keluarga lainnya serta kerabat tidak memberikan mereka hadiah berupa mainan. Sebagai orangtua, Anda ajukan permintaan pada kerabat untuk memberikan anak kado lain yang lebih berguna. Misalnya saja tiket untuk menikmati permainan di arena permainan yang memiliki nilai edukasi.

3. Sewa
Jika mainan yang diinginkan anak harganya cukup mahal dan kemungkinan hanya akan terpakai dalam kurun waktu tertentu, tidak ada salahnya mempertimbangkan untuk menyewa. Sekarang ini ada cukup banyak tempat penyewaan mainan anak. Dengan langkah ini, Anda bisa menghindari penumpukan mainan dalam waktu lama.

4. Rotasi Mainan
Rutinlah melakukan rotasi mainan. Anda bisa mencoba dengan menaruh beberapa mainan anak di satu kotak, kemudian letakkan kotak tersebut di gudang atau lemari yang sulit dijangkau si kecil. Sisakan beberapa mainan agar tetap bisa dimainkan anak. Saat anak sudah bosan dengan mainan tersebut, bawa keluar mainan yang Anda simpan di kotak itu. Lakukan rotasi ini dengan mengganti-ganti isi mainannya.



http://wolipop.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar