Kamis, 23 Mei 2013

Telat Penuhi Gizi Anak di Usia Emas? Ini Langkah Berikutnya


Jakarta, Meskipun sudah diketahui bahwa usia emas pertumbuhan dan perkembangan anak adalah saat berusia 0-2 tahun, masih tetap banyak ibu yang belum memenuhinya. Nah, jika Anda salah satunya, segera perbaiki gizi anak dengan memerhatikan cara berikut.

Dalam tahap 2 tahun pertama usia anak, pembentukan jaringan dan perkembangan otaknya berada dalam puncak optimal. Penting untuk memenuhi gizinya pada usia 0-2 tahun. Namun faktanya, ibu seringkali masih belum bisa memenuhi kebutuhan gizi anak pada tahap ini, terutama ibu yang bekerja.

"Anak yang gizinya tidak terpenuhi akan memiliki daya tahan tubuh yang lebih rentan terhadap penyakit, selain itu pertumbuhan fisik mereka juga bisa dikatakan akan lebih lambat," ujar dr Elvina Karyadi, M.Sc, Ph.D, SpGK, seorang ahli gizi, dalam acara Nutritalk: Menumbuhkan Kecintaan Anak pada Gizi Sejak Dini, yang diadakan di Restoran Kembang Goela, Plaza Sentral, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (21/5/2013).

Dilanjutkan oleh dr Elvina, langkah awal untuk memastikan pemenuhan gizi anak sebaiknya dimulai dengan memberikan ASI eksklusif hingga usia 6 bulan. Setelah itu, baru diberi makanan pendamping ASI hingga anak berusia 1 tahun. Setelah 1 tahun ke atas, anak bisa mulai diberikan makanan padat, namun tetap harus memperhatikan porsinya.

Jika anak sudah terlanjur melewati tahap emas ini namun ibu merasa belum memberikan gizi yang optimal, maka ibu harus bisa memperbaiki saat anak berusia sekolah hingga remaja. Dengan begitu, anak akan tetap mendapatkan gizi yang ia butuhkan.

Saat anak sudah mulai sekolah, anak akan mendapatkan aktivitas fisik yang juga mulai banyak. Mulai dari bermain, sekolah, dan banyak kegiatan lain. Dengan berbagai macam kegiatan ini, selalu berikan makanan untuk anak dengan memerhatikan gizinya. Berikan menu sayur dan buah-buahan dalam menu makannya setiap hari, selain itu berikan juga susu.

"Namun jangan sampai porsi yang diberikan berlebihan, ini justru akan menimbulkan risiko anak menjadi obesitas saat remaja. Oleh karena itu, ibu harus bijak memilih porsi yang cukup untuk anaknya," imbuh dr Elvina, yang saat ini juga aktif sebagai Direktur Micronutrient Initiative Indonesia (MII).



http://health.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar