Demam merupakan bagian tidak terpisahkan dari proses tumbuh kembang
anak. Balita memang 'sering' demam, batuk pilek, serta diare muntah.
Coba perhatikan anak berusia lebih dari 7 tahun
(apalagi di atas 10 tahun), ia jarang jatuh sakit! Mengapa? Karena daya
tahan tubuhnya sudah semakin kuat.
• Pada
dasarnya, bolak balik terkena gangguan tersebut adalah suatu mekanisme
alamiah untuk melatih dan memperkuat sistem kekebalan si anak.
• Penyakitnya sendiri termasuk penyakit ringan dan sifatnya self limiting
alias sembuh sendiri. Karena demam, batuk pilek, dan diare muntah
umumnya disebabkan infeksi virus. Nah, infeksi virus tidak ada obatnya,
selain parasetamol untuk membuat anak merasa lebih nyaman, oralit untuk mengganti elektrolit dan cairan yang keluar saat anak muntah diare, serta banyak-banyak minum saat dahak anak banyak (agar ia lebih mudah membatukkan dahak tersebut).
•
Kembali ke demam. Demam bukanlah penyakit. Umumnya, demam disebabkan
infeksi virus dan infeksinya ada di saluran napas atas, serta ditandai
dengan pilek, batuk, radang tenggorokan, dan demam. Penyebabnya virus,
sehingga tidak memerlukan antibiotika. Jadi? Umumnya, demam tidak
berbahaya, melainkan merupakan bagian dari upaya tubuh untuk memerangi
infeksi.
• Kapan harus rawat inap? Tentu saja,
kalau kondisinya termasuk gawat darurat! Seperti apa itu? Kalau terjadi
penurunan kesadaran (catatan: lesu berbeda dengan penurunan kesadaran
ya), dehidrasi (tidak pipis lebih dari 5 jam), kejang, serta sesak napas
(napas tersengal-sengal, cuping hidung kembang kempis, otot sela iga
tertarik ke dalam saat menarik napas, serta bibir kuku kebiruan).
Umumnya, anak yang demam tidak perlu rawat inap (meski
suhunya tinggi sekalipun!). Dan, tingginya suhu tubuh bukan berarti
infeksinya parah ya. (Foto: dok. Feminagroup.)
http://www.parenting.co.id/article/balita/anak.sering.demam.berbahayakah/001/003/483
Tidak ada komentar:
Posting Komentar