Punya anak usia balita adalah masa-masa yang menyenangkan dan penuh kejutan. Setiap hari ada saja ulahnya yang bikin saya tersenyum, geli atau terkejut setengah mati. Rasanya baru kemarin si Adek belajar bicara, kini dia sudah ceriwis bertanya soal macam-macam. Padahal sepupunya yang lahir di bulan dan tahun yang sama, masih belum lancar mengucapkan kalimat lengkap. Pastinya saya senang dong...
Misalnya nih, sewaktu si Adek saya ajak liburan ke Papua setelah ulang tahun ke-2 tahun lalu, di atas pesawat sambil melihat keluar jendela terjadilah dialog ini:
Adek: Pesawat ini bisa terbang ya?
Saya: Iya Dek, kenapa memangnya?
Adek: Kok pas terbang sayap pesawatnya nggak gerak-gerak kayak sayap burung?
Saya: Nggg...
Waduh! Akhirnya saya berusaha menjelaskan dengan bahasa yang sesederhana mungkin kalau pesawat terbang dengan mesin. Dialog itu hanyalah sebagian kecil dari jutaan kejutan cerdas si Adek.
Di lain kesempatan, suatu malam saya ajak anak-anak bermain ‘menirukan suara binatang’ sebagai selingan dongeng Timun Emas yang tengah saya ceritakan. Suara berbagai binatang mulai dari kucing, anjing, ayam, kambing hingga macan berhasil Adek tirukan dengan baik. Tapi tiba-tiba dia terdiam.
Saya: Kenapa Dek?
Adek: Kalau suara kura-kura gimana sih Bu?
Saya pun terpaksa berpikir keras mencari jawabannya karena terus terang saya belum pernah mendengar kura-kura bersuara. Rupanya si Adek teringat sehari sebelumnya kami sekeluarga berkunjung ke rumah saudara yang memelihara kura-kura dan Adek memperhatikan gerak-gerik sepasang kura-kura kecil itu dengan antusias.
Anak yang banyak bertanya dan aktif mencoba berbagai kosa kata baru adalah salah satu tanda awal kejutan cerdas si anak, demikian menurut Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K), seorang dokter ahli tumbuh kembang, anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Jakarta. Nah, selanjutnya tugas kita sebagai orang tua untuk menjawab pertanyaan anak dengan baik. Saya sih sebisa mungkin menjelaskan dengan bahasa yang sederhana. Tapi kalau saya tidak tahu jawabannya, maka saya buying time untuk mencari tahu dulu, misalnya menjanjikan nanti malam akan mendongeng hal-hal yang terkait dengan pertanyaannya (sambil cari jawaban dulu) atau langsung aja menjawab “Sebentar ya, Bu’e cari tau dulu kenapa bisa gitu…” lalu saya googling atau bertanya pada orang lain yang saya anggap tahu.
Sebagai orang tua, saya memastikan mereka anak-anak mengkonsumsi makanan yang sehat dan seimbang agar tercukupi kebutuhan gizinya, terutama nutrisi untuk membantu stimulasi perkembangan otak. Apalagi pada anak usia 0-6 tahun, pada masa ini, sel-sel saraf otak balita tumbuh dan berkembang melalui hubungan antara sel-sel saraf tersebut.
“Otak balita sesungguhnya membutuhkan 200% energi lebih banyak dibandingkan orang dewasa. Jika energi yang tersimpan minim, maka daya konsentrasinya untuk mengembangkan pola pikir, kepribadian serta kreativitas akan berkurang. Karena itulah, dibutuhkan karbohidrat yang bisa memberikan energi lebih lama seperti Isomaltulosa," kata Anne Schaafsma PhD, seorang Senior Scientist Nutrition.
Nah lo... Apa itu Isomaltulosa? Isomaltulosa tuh sejenis karbohidrat unik yang diperoleh dari madu dan gula tebu yang menghasilkan glukosa alami. Dengan begitu, Isomaltulosa dapat memberikan asupan energi yang bertahan lebih lama bagi otak anak. Nah kemana kita mesti mencari Isomaltulosa? Nggak usah repot membayangkan harus mengolah madu dan tebu, karena kandungan ini dikombinasikan dengan mineral dan vitamin tertentu dalam bentuk susu. Dengan supply energi yang lebih lama dan lebih stabil, tentu proses kerja otak anak menjadi lebih optimal.
Saya yakin kita semua sebagai orang tua perlu melatih kepekaan dalam menyikapi kejutan cerdas dengan memberikan dukungan dan membantu stimulasi perkembangan otak anak secara maksimal. Teman-teman yang punya anak kecil, apa saja yang kalian lakukan untuk mendukung dan memberi stimulasi kejutan cerdas sehari-hari?***
---
Ibu Swastika adalah penulis skenario film dan FTV, serta sutradara
film dokumenter. Ibu dari dua balita cantik, berumur 2 tahun dan 5
tahun.sumber : ibudanbalita.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar