Sabtu, 18 Mei 2013

ASI Eksklusif Selama 6 Bulan Bisa Cegah Anak jadi Hiperaktif


Jakarta, Apabila anak terlihat hiperaktif atau susah fokus terhadap pelajaran, ada kemungkinan dia mengalami ADHD (attention deficit and hiperactivity disorder) atau gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktifitas. Ternyata gangguan ini bisa dicegah dengan pemberian ASI.

Penelitian ini dilakukan oleh tim peneliti Israel dan diterbitkan dalam jurnal Breastfeeding Medicine. Dipimpin oleh Aviva Mimouni-Bloch, MD, dari Tel-Aviv University (TAU), peneliti ingin menentukan apakah perkembangan ADHD mungkin terkait dengan durasi menyusui yang lebih singkat.

Para peneliti melihat riwayat menyusui dan faktor-faktor lain pada anak berusia 6 - 12 tahun yang didiagnosis dengan ADHD di Children Medical Center Schneider, Israel. Data tersebut lalu dibandingkan dengan data dari 2 kelompok kontrol yang terdiri dari anak-anak dengan usia yang sama tanpa gangguan.

Salah satu kelompok kontrol terdiri dari anak-anak sehat yang memiliki saudara dengan gangguan ADHD. Kelompok ini dianggap memiliki latar belakang genetik dan lingkungan yang sama dengan kelompok riset yang memiliki ADHD. Kelompok lainnya terdiri dari anak-anak yang berkonsultasi ke klinik namun tidak memiliki kelainan neurologis.

Tak hanya itu, para ibu juga diminta mengisi kuisioner untuk mengumpulkan informasi tentang pendidikan, status psikososial, status kesehatan, kehamilan dan kondisi sebelum persalinan. Para peneliti juga bertanya apakah para ibu memberi ASI secara eksklusif atau susu formula, dan berapa lama durasinya.

Seperti dikutip dari Medical News Today, Jumat (17/5/2013), hasilnya menemukan bahwa anak-anak dengan ADHD lebih jarang disusui saat berusia 3 - 6 bulan dibandingkan anak-anak tanpa ADHD. Hanya 43 persen anak-anak dengan ADHD yang diberi ASI sampai usia 3 bulan dan hanya 29 persen saja yang diberi ASI sampai berusia 6 bulan.

Sedangkan pada kelompok lain, yang diberi ASI sampai usianya mencapai 3 bulan sebanyak 69 persen pada kelompok yang memiliki saudara dengan ADHD dan 73 persen pada kelompok kontrol lainnya. Sampai usia 6 bulan, sebanyak 50 persen anak dari kelompok saudara dan 57 persen anak dari kelompok lainnya yang diberi ASI eksklusif.

"Memberi ASI telah terbukti memiliki dampak positif pada perkembangan anak, kesehatan yang baik dan perlindungan terhadap penyakit. Kini, manfaat lain dari pemberian ASI selama 3 bulan dan terutama 6 bulan atau lebih telah diidentifikasi. Penelitian ini membuka jalan bagi pencegahan ADHD," kata Ruth Lawrence, MD, Profesor Pediatrik dari University of Rochester School of Medicine

Walau demikian, penelitian ini tidak menyimpulkan bahwa kurangnya pemberian ASI dapat menyebabkan anak menderita ADHD atau sebaliknya. Peneliti menjelaskan, konsekuensi dari kelainan perilaku pada tahap awal akibat pemberian ASI tidak dapat ditentukan lewat penelitian ini.

Namun peneliti berspekulasi bahwa sebagai tindakan pencegahan, sebaiknya pemberian ASI dapat dikategorikan sebagai tindakan yang bermanfaat untuk mencegah munculnya ADHD pada anak-anak.



http://health.detik.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar