Sabtu, 18 Mei 2013

Paparan Rokok Saat Hamil Bikin Bayi Berisiko Kena Gangguan Perilaku


Jakarta, Dibandingkan dengan perokok, orang-orang yang ada di sekitar perokok atau lazim disebut dengan perokok pasif telah lama diketahui terkena dampak negatif yang lebih besar daripada si perokok sendiri, apalagi jika si perokok pasif adalah ibu hamil. Sebuah studi baru mengungkap bahwa paparan rokok pada wanita yang tengah mengandung bisa menyebabkan munculnya risiko gangguan perilaku pada si anak.

Secara rinci studi ini menunjukkan bahwa anak yang selama dalam kandungan terpapar rokok sedikitnya selama 30 menit sehari berisiko dua kali lebih tinggi memiliki gangguan perhatian dan cenderung bersikap agresif ketika usianya mencapai lima tahun dibandingkan para ibu yang tidak terkena paparan rokok.

Temuan ini diperoleh setelah tim peneliti yang diketuai oleh Jianghong Liu dari University of Pennsylvania School of Nursing mengamati kondisi 600 pasangan ibu dan anak di Jintan, China. Peneliti meminta para ibu untuk mengingat-ingat seberapa sering mereka terpapar rokok selama hamil. Peneliti juga mengamati gangguan perilaku yang dialami anak ketika berusia 5-6 tahun dengan menggunakan skala perilaku.

"37 Persen ibu dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal NeuroToxicology ini dilaporkan menjadi perokok pasif selama hamil. Namun 25 persen diantaranya memiliki anak yang mengalami gangguan perhatian dan cenderung agresif, sedangkan anak-anak yang ibunya tidak terpapar rokok tapi mengalami gangguan perilaku hanya sebanyak 16 persen," kata Liu seperti dilansir myhealthnewsdaily, Minggu (31/3/2013).

Sayangnya meski peneliti mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku gangguan pada anak seperti riwayat gangguan psikologi pada orangtua, usia ibu saat melahirkan, jenis kelamin si bayi hingga kadar timbal yang ditemukan dalam darah si bayi, mereka tak dapat memastikan apakah ada faktor lain yang mempengaruhi temuan ini.

Peneliti juga tidak mengumpulkan informasi seperti apakah si bayi lahir prematur atau tidak dan apakah berat lahirnya rendah atau tidak akibat paparan rokok selama masa kehamilan.

Hanya saja sebuah studi terbaru dari Kanada mengungkapkan bahwa rokok dari China diketahui mengandung logam berat seperti timbal, kadmium dan arsenik tiga kali lebih banyak daripada rokok yang diproduksi di Kanada. Padahal ketiga logam itu identik dengan gangguan perilaku pada orang yang mengonsumi rokok yang mengandung ketiganya maupun perokok-perokok pasif di sekitarnya.

Dengan kata lain, bisa jadi anak-anak di China lebih berisiko mengidap gangguan perilaku ketimbang anak-anak di belahan dunia lainnya karena kandungan rokok yang diproduksi di negara tersebut.



http://health.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar