Jumat, 15 Februari 2013

Bahaya Gula Untuk Pertumbuhan Anak


Siapa yang tidak suka dengan rasa manis, apalagi si  kecil yang dalam masa pertumbuhannya memang sangat menyukai rasa manis. Baik dari manisan, kue, sirup dan dari minuman – minuman dengan pemanis tambahan.
Dalam masa pertumbuhannya, rasa manis menjadi salah satu rasa favorit bagi anak – anak. Sebagai
orang tua harus lebih pintar mengetahui berapa banyak anak bisa mengkonsumsi rasa manis dari gula atau dari pemanis buatan lainnya.
Terlebih lagi saat momen lebaran, banyak makanan yang disuguhkan dengan berbagai cita rasa manis dan tentunya itu sangat menyenangkan bagi anak.
Menurut Dokter yang berpraktek di klinik Bunda Balita Rawamangun, Jakarta, Dokter Specialis anak Tinka Soedarman mengatakan bahwa : makanan serba manis sering memiliki zat gula berlebih yang dapat berbahaya bagi kesehatan anak. Penelitian terbaru Medical Research Unit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) terhadap 100 anak usia 3-6 tahun di tiga taman kanak-kanak (TK) dan satu pendidikan anak usia dini (PAUD) di Jakarta pada Maret-April tahun ini menunjukkan, 7,7 persen gizi lebih mengakibatkan sebanyak 20 persen anak mengalami obesitas di TK dan 17,1 persen di PAUD.
Selain bahaya obesitas pada anak, mengkonsumsi gula berlebih juga sangat tidak sehat bagi pertumbuhan anak. Seperti merusak gigi dengan timbulnya karies pada gigi, penyebab diabetes, jantung tidak sehat.
Bahaya kelebihan gula mengancam kesehatan dam masa pertumbuhan anak, karena banyak ditemukan juga adanya gula tambahan dalam produk makanan untuk anak. Seperti pada susu yang harus dikonsumsi anak dalam masa pertumbuhannya. Menurut Dr Tjhin Wiguna, SpKJ(K), dokter spesialis kesehatan jiwa anak pada program edukasi Healthy Food For Healthy Kids, Sabtu (28/7/2012) di RS Pantai Indah Kapuk, Jakarta, bahwa ; “Pada anak usia pra sekolah, kelebihan gula kemungkinan dapat menurunkan kualitas belajar, membuat anak lebih aktif dan agresif. Menambahkan nutrisi yang seimbang dapat membantu meningkatkan kemampuan belajar dan memperbaiki perilaku. ”
Badan kesehatan dunia (WHO) merekomendasikan asupan gula tambahan masih dalam batas wajar, asalkan tidak melebihi 10 persen dari total energi yang dikonsumsi untuk menghindari kelebihan energi dalam tubuh anak. Artinya, anak usia 1-3 tahun tidak disarankan mengkosumsi lebih dari 25 gram gula tambahan setiap hari atau setara 5 sendok teh. Sedangkan anak berusia 4-6 tahun tidak boleh mengkonsumsi lebih dari 38 gram gula tambahan–setara dengan 8 sendok teh–setiap hari.
Orang tua harus lebih cermat lagi memberikan makanan maupun minuman kepada anak. perhatikan baik – baik takaran persajinya untuk pemberian gula. Terutama makanan dan minuman yang dibeli dari supermarket atau toko.
Pertumbuhan anak adalah sangat penting terutama yang berhubungan dengan masalah kesehatan. Mengkonsumsi gula tidak dilarang untuk dikonsumsi oleh anak, tetapi harus sesuai dengan takaran yang telah distandartkan sesuai dengan kebutuhan anak.



sumber :
http://health.okezone.com/read/2012/07/28/483/669906/bahaya-gula-tambahan-dalam-susu-anak
http://www.tempo.co/read/news/2011/09/09/107355304/Bahaya-Konsumsi-Gula-Berlebih-pada-Anak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar