Jakarta, Apakah yang menjadi ciri utama pembeda antara bangsa Asia dan Eropa? Ya, bentuk ukuran fisik yang sangat kentara. Orang China, Jepang, Korea dan Indonesia terkenal dengan ukuran tubuhnya yang tidak terlalu tinggi bahkan cenderung pendek.
Tetapi kalau diperhatikan saat ini banyak sekali orang Asia yang sekarang tak kalah tinggi dengan orang-orang Eropa. "Jadi, ini bukan masalah gennya. Ini masalah pemenuhan nutrisinya," ujar Direktur Indonesian Nutrition Foundation for Food Fortification Prof. (Em) Soekirman, MPS-ID dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Kamis (18/4/2013).
Prof. Soekirman menuturkan bahwa saat bangsa Jepang menduduki Indonesia, mereka masih dianggap orang 'kate' oleh orang Jawa. Tetapi setelah perang dunia, banyak orang Jepang pindah ke Amerika.
"Akhirnya satu generasi jadi tinggi-tinggi, apa ini faktor gen?" ujarnya.
Lingkungan diduga merupakan faktor besar. Ini sangat ditentukan saat perkembangan anak dalam 1.000 hari pertama kehidupan yang dimulai sejak dalam kandungan.
"Di sini terori gen kurang kuat meskipun ada, tapi ternyata lingkungan yang lebih kuat menentukan," kata Prof. Soekirman.
Prof. Soekirman sendiri menyatakan pernah melakukan penelitian di daerah Ciamis. Ia mengumpulkan anak kelas 1 SD yang bersekolah di desa kemudian diukur tingginya. Didapatkan bahwa dari 20 anak, 5 diantaranya memiliki tinggi di atas garis normal tinggi anak seusianya. Namun kebanyakan berada jauh di bawah garis normal.
"Padahal satu kampung, inilah kenapa lingkungan dan status ekonomi khususnya menjadi salah satu penyebab gizi buruk," terangnya.
http://health.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar