Softdrink adalah nama lain bagi minuman yang berkarbonasi
(mengandung karbon) dan mengandung pemanis baik dari gula maupun
sintetis serta perasa tertentu, kita sering menyebutnya sebagai soda.
Ciri khusus minuman ini adalah rasa soda yang kental terasa di lidah
kita. Sepertinya tidak lumrah jika bunda memberikan softdring bagi bayi,
karena ini memang bukan minuman untuk bayi atau anak-anak.
Fakta yaang justru sebaliknya, University of California mempublikasikan
hasil penelitiannya bahwa 41% anak usia 2-11 tahun meminum softdrink
setidaknya 1 porsi setiap hari. Maka tak ada salahnya jika kita mencari
tahu apakah softdring benar-benar membahayakan untuk bayi, sebagai
tambahan pengetahuan bagi bunda.
Bagi orang dewasa dilaporkan ada sejumlah masalah kesehatan terkait minuman bersoda, seperti resiko diabetes karena kandungan gulanya yang tinggi. Maka masalah kesehatan akan lebih besar terjadi pada bayi jika mengkonsumsinya secara terus menerus. Kandungan sejumlah zat di dalamnya membuat softdrink berbahaya dan sangat tidak direkomendasikan untuk bayi karena dapat menimbulkan masalah kesehatan, diantaranya:
Pengeroposan tulang dan dehidrasi.
Kandungan asam karbonat yang larut dengan air di dalam sofdrink membuat efek gas. Sofdrink berbahaya untuk bayi karena asam karbonat dapat membuat tulang bayi yang masih muda menjadi keropos. Tidak jauh berbeda dengan asam karbonat, asam fosfor menimbulkan resiko yang hampir sama. Senyawa kimia ini menimbulkan dekalsifikasi tulang (kekurangan kalsium) dan membuat tulang berpori, kehilangan massa dan lembut sehingga rentan terhadap patah tulang. Kafein yang terkandung dalam softdrink bersifat diuretik atau mempengaruhi tubuh untuk lebih banyak mengelurkan cairan, sehingga pemberian dalam jumlah besar bagi bayi dapat beresiko dehidrasi. Selain itu, kafein dapat mengikat kalsium dan membawanya keluar bersama urin atau feses dan membuat tulang dapat kekurangan kalsium.
Obesitas dan kerusakan gigi.
Dunia medis telah banyak memberikan fakta bahwa pemberian softdring untuk bayi atau pada anak usia dini membuat mereka rentan terhadap obesitas, yang berujung pada penyakit-penyakit serius kelak setelah dewasa. Selain itu, minuman ini dapat melarutkan lapisan-lapisan gigi dan menimbulkan pembusukan dini pada gigi susu bayi. Kandungan softdrink yang dituding sebagai penyebab obesitas dan kerusakan gigi adalah pemanis utama yang digunakan dalam minuman ringan yaitu gula dan sirup jagung fruktosa tinggi.
Ditambah lagi pemberian softdrink untuk bayi tidak memiliki manfaat karena miskin nutrisi, dan justru sebaliknya, minuman ini sarat kandungan zat-at yang tidak dibutuhkan oleh tubuh bayi. Jadi, masihkan bunda berniat memberikan softdrink sebagai minuman untuk bayi?
http://dokterbayi.com/mendidik-bayi/resiko-softdrink-untuk-bayi-dan-balita/
Bagi orang dewasa dilaporkan ada sejumlah masalah kesehatan terkait minuman bersoda, seperti resiko diabetes karena kandungan gulanya yang tinggi. Maka masalah kesehatan akan lebih besar terjadi pada bayi jika mengkonsumsinya secara terus menerus. Kandungan sejumlah zat di dalamnya membuat softdrink berbahaya dan sangat tidak direkomendasikan untuk bayi karena dapat menimbulkan masalah kesehatan, diantaranya:
Pengeroposan tulang dan dehidrasi.
Kandungan asam karbonat yang larut dengan air di dalam sofdrink membuat efek gas. Sofdrink berbahaya untuk bayi karena asam karbonat dapat membuat tulang bayi yang masih muda menjadi keropos. Tidak jauh berbeda dengan asam karbonat, asam fosfor menimbulkan resiko yang hampir sama. Senyawa kimia ini menimbulkan dekalsifikasi tulang (kekurangan kalsium) dan membuat tulang berpori, kehilangan massa dan lembut sehingga rentan terhadap patah tulang. Kafein yang terkandung dalam softdrink bersifat diuretik atau mempengaruhi tubuh untuk lebih banyak mengelurkan cairan, sehingga pemberian dalam jumlah besar bagi bayi dapat beresiko dehidrasi. Selain itu, kafein dapat mengikat kalsium dan membawanya keluar bersama urin atau feses dan membuat tulang dapat kekurangan kalsium.
Obesitas dan kerusakan gigi.
Dunia medis telah banyak memberikan fakta bahwa pemberian softdring untuk bayi atau pada anak usia dini membuat mereka rentan terhadap obesitas, yang berujung pada penyakit-penyakit serius kelak setelah dewasa. Selain itu, minuman ini dapat melarutkan lapisan-lapisan gigi dan menimbulkan pembusukan dini pada gigi susu bayi. Kandungan softdrink yang dituding sebagai penyebab obesitas dan kerusakan gigi adalah pemanis utama yang digunakan dalam minuman ringan yaitu gula dan sirup jagung fruktosa tinggi.
Ditambah lagi pemberian softdrink untuk bayi tidak memiliki manfaat karena miskin nutrisi, dan justru sebaliknya, minuman ini sarat kandungan zat-at yang tidak dibutuhkan oleh tubuh bayi. Jadi, masihkan bunda berniat memberikan softdrink sebagai minuman untuk bayi?
http://dokterbayi.com/mendidik-bayi/resiko-softdrink-untuk-bayi-dan-balita/